Senin, 20 April 2009

Yang Dicerahkan

Prinsip 1 : Membuat Nilai Tambah.
Prinsip 2 : Faktor Kali.
Prinsip 3 : Peluang Ada Di Mana-Mana.
Prinsip 4 : Be, Do, Have.
Prinsip 5 : Belajar Bukan Menyalahkan (Blame Excuses Justify).
Prinsip 6 : "Alam Semesta Itu Berlimpah, Tidak Ada Kekurangan,
Kecuali Di Dalam Pikiran Kita Sendiri.
Prinsip 7 : Mereka Yang Memberi, Pasti Menerima.
Prinsip 8 : Win -Win.
Prinsip 9 : Selalu Open Mind Atau Terbuka.
Prinsip 10 : Kata-Kata Berkuasa.
Prinsip 11 : Anda Adalah Kekayaan Anda.
Prinsip 12 : Kekayaan Adalah Kebebasan.
Prinsip 13 : Segala Sesuatu Dimulai Dari Impian (Dreams).
Prinsip 14 : Kejelasan Adalah Kekuasaan, Kejelasan Adalah Kekuatan.
Prinsip 15 : Pilih Yang Menghasilkan Baru Pilih Yang Anda Sukai, Baru
Pilih Yang Mudah.
Prinsip 16 : Imajinasi Lebih Unggul Dari Kemauan.
Prinsip 17 : Pertanyaan Yang Benar Menghasilkan Jawaban Yang Benar.
Prinsip 18 : Apapun Yang Terjadi Tidak Ada Artinya Sampai Kita Sendiri
Yang Memberi Arti.
Prinsip 19 : Harmonis Antara Keinginan, Keyakinan, Dan Cara Kerja.
Prinsip 20 : Toughts Become Things.
Prinsip 21 : Ketuklah Maka Pintu Akan Dibukakan.
Prinsip 22 : Berbagi Artinya Memiliki Lebih.
Prinsip 23 : Tidak Nyaman Berarti Kita Sedang Tumbuh.
Prinsip 24 : Milyarder Yang Mencerahkan Mempunyai Prinsip Bahwa Dia
Harus Terus Belajar Dan Berkontribusi Untuk Bangsa Dan
Negara Dan Untuk Alam Semesta.


Seperti seekor lebah pada waktu dia mencari madu, tanpa disadari ketika ia sampai di bunga, dan T
kemudian bunga tadi diambil madunya, lebah tadi menyebarkan serbuk sari dari bunga-bunga tadi, yang T
membuat bunga-bunga tadi menjadi buah.T

Demikian juga orang yang kaya yang mencerahkan, tujuan utamanya persis seperti lebah yaitu mencari T
sari madunya. Efek sampingnya ternyata ia membuat kebun buah yang begitu indahnya.T

Orang yang kaya juga mau mencari kekayaan, tujuannya adalah mencari uang. T

Dalam Twaktu mencari Tuang, Tternyata Tia mencerahkan Tdan Tmembuat Tdunia Tini Tmenjadi lebih Tbaik, T
membuat orang lain menjadi bersemangat, membuat orang lain jadi lebih kaya, membuat orang lain T
hidupnya jadi lebih indah, lebih sehat, lebih bahagia.

Prinsip 1: Orang Kaya Yang Mencerahkan Selalu MembuatNilai Tambah

Apa maksudnya Nilai Tambah? Maksudnya begini:T

ketika anda hidup, hidup adalah nilai tambah. ketika semua orang hidup, hidup adalah nilai standard.T

Demikian juga ketika kita jujur, jujur adalah nilai tambah. Tetapi ketika semua orang jujur, jujur adalah T
nilai Tstandard. TDalam Thidup Tkita Tharus Tmempunyai Tnilai Ttambah Tdibanding Torang Tlain. TKita Tharus T
membuat nilai tambah dari sesuatu hal yang tidak ada menjadi ada.T

Apapun di dalam hidup ini, kita harus membuat nilai tambah. Dan ketika ada nilai tambah, kita akan jadi T
kaya. Seperti definisi uang itu sendiri, uang adalah alat tukar nilai tambah. Ketika kita mau dapatkan T
uang yang banyak, kita harus selalu tanya: “Apa Nilai Tambah Kita?”. Ketika kita berhasil membuat nilai T
tambah yang lebih banyak dari orang lain, maka uang akan mengejar kita.

Prinsip 2: Faktor Kali

Yang dimaksud faktor kali adalah sesuatu hal yang sekali kita sentuh akan berefek multiplier. T

Entah itu yayasan, entah itu orang, entah itu perusahaan, entah itu negara, entah itu teknologi, entah T
itu mass media yang sekali kita sentuh, akan membuat nilai tambah kita mendadak membuat efek T
Multiplier kepada banyak orang sekaligus seketika.T

Contoh orang yang kaya, Ia mempunyai nilai tambah dan Ia menggunakan faktor kali. Orang biasa T
mempunyai nilai tambah, tapi ia lupa faktor kali. Contohnya ada orang yang mempunyai bengkel, Ia T
membuat bengkelnya sedemikian bagusnya: servisnya bagus, cepat, bersih, dan murah. Itu adalah nilai T
tambah yang luar biasa, akibatnya bengkelnya ramai. Tapi ia lupa faktor kali, ketika begitu banyak T
pelanggan datang, ia tidak bisa tangani dengan baik karena ia mempunyai kapasitas tertentu.T

Bisakah ia kaya? Ya, La bisa kaya. Kaya sekali? Tidak.T

Orang-orang yang kaya sekali menggunakan nilai tambah dan faktor kali. Misalnya bengkel tadi, ia T
menggunakan karyawan tambahan,Tia memperluas bengkelnya, ia menggunakan teknologi sehingga ia T
bisa melayani dengan sangat-.sangat lebih cepat dan lebih baik lagi, kemudian ia juga membuka cabang, T
kemudian ia menjual franchise, itu adalah faktor kali.T

Dan faktor kali berikutnya ketika franchise-nya jaya dan omzetnya begitu besarnya, kemudian ia Go T
Public, sehingga banyak orang mendapatkan keuntungan / nilai tambah dan saham perusahaannya. T
Itulah faktor kali akibatnya ia menjadi sangat kaya, lebih kaya dibandingkan dengan satu orang yangT
mempunyai bengkel satu.T

Namun harus hati-hati, orang yang celaka di dalam hidup, mereka tidak mempunyai nilai tambah dan T
mereka tidak mempunyai faktor kali. misalnya mereka bekerja sehari-hari dan terus bekerja dengan T
biasa saja, yang fungsi mereka bisa digantikan dengan orang lain, otomatis Ia tidak mempunyai nilai T
tambah, karena bisa digantikan oleh orang lain. Kalau ia tidak bisa digantikan oleh orang lain dalam T
pekerjaannya, otomatis sebetulnya ia sudah mempunyai nilai tambah yang lebih dibanding orang lain. T
Ketika ia bisa digantikan dengan mudah oleh siapapun dalam pekerjaannya, misalnya seperti orang T
bukakan pintu dan dia hanya bukakan pintu saja, pekerjaan ini bisa digantikan oleh siapapun yang masih T
hidup dan normal. Jadi ia tidak mempunyai nilai tambah, dan kemudian ia tidak punya faktor kali, karena T
ia hanya melayani satu orang, atau satu perusahaan saja, akibatnya ia hidupnya akan biasa-biasa saja.T

Lalu, orang yang pembawa bencana adalah orang yang lupa nilai tambah dan ia sibuk mengkalikan. T
Seperti orang yang membeli satu perusahaan dan kemudian ia merekayasa keuangan perusahaan itu, T
kemudian sahamnya digoreng naik dan dijual kepada banyak orang, seolah-olah orang lain mempunyai T
nilai tambah dan mendapatkan nilai tambah dan perusahaan tadi. Tetapi ternyata dalam beberapa saat T
perusahaannya jadi hancur, bahkan jadi kosong/ nol karena ia jual lagi sahamnya dan Ia dapat uang yang T


Tiket Seminar 3 Hari Financial Revolution senilai Rp. 4.933.500,-secara GRATIS

banyak. Betul ia bisa kaya dengan cara seperti itu, tapi orang ini adalah pembawa bencana, dan ia bukan T
Milyarder yang mencerahkan.T

Sekali lagi saya tekankan di sini, Orang—orang yang sangat kaya mempunyai Nilai Tambah, dan ia T
Kalikan sedemikian sehingga orang banyak bisa merasakan Nilai Tambah tersebut.

Prinsip ke 3: Peluang Ada DiMana-Mana

Apapun Tyg Tkita Tlihat Tsebetulnya Tsudah Tmenghasilkan Tuang Tbagi Tseseorang Tyang Tlain Tataupun Tbisa T
menghasilkan bagi orang lain ataupun bagi kita.Contohnya: Apa yang kita lihat sekarang?Kalau misalkan T
kita lihat ada wallpaper, sudah pasti ada orang yang mendapatkan uang karena wallpaper ini. Kemudian T
kita melihat lantai, lantai juga menghasilkan uang untuk orang yang membuat lantai dan memasang T
lantainya. Kita lihat rambutnya, rambut juga sama. Rambut menghasilkan uang untuk orang yang jualan T
shampo, untuk salonnya.Nah, kita harus selalu sadar bahwa apapun yang kita lihat bisa menghasilkan T
uang: Peluang ada dimana2. Begitu banyaknya orang, begitu bangun sampai tidur selalu berkata: "ah, T
saya tidak menemukan peluang" atau "dalam hidup ini tidak ada peluang". Sebetulnya hal itu salah, T
karena yang benar adalahpeluang ada dimana-mana. T

Jadi pertanyaan saya, dalam prinsip yang ke 3 ini, Apa peluang yang Anda lihat hari ini?Test, buka mata T
Anda, buka pikiran. Peluang tidak dilihat dengan mata, tapi Peluang dilihat dengan pikiran kita.Pikirkan, T
bahwa Tbenar Ttidak, Tapapun Tyang Tkita Tlihat, Tsebetulnya Titu Tadalah Tpeluang Tuntuk Tmembuat T
uang.Demikian Prinsip Dasar ke 3 untuk Menjadi Milyarder Yang Mencerahkan: Peluang ada dimana-T
mana.

Prinsip ke 4: Be, Do, Have Be . Menjadi Do. Melakukan Have. Mempunyai

Prinsip ini telah terbukti sukses dan digunakan oleh orang-orang kaya di dunia. Banyak sekali orang yang T
langsung ingin kaya, ingin langsung Have, langsung mempunyai. Percaya tidak, kalau seseorang tidak T
MenjadiT(Be) dulu dan MelakukanT(Do) dahulu untuk Menjadi KayaT(Have), dan tiba-tiba langsung kaya, T
maka dia akan tetap miskin. Kalau dia secara mental, mindset, tingkah lakunya, habitnya, atau DoJnya T
adalah orang miskin walaupun sekarang kaya, maka dia akan tetap miskin juga. Contoh: Mike Tyson, T
seumur hidupnya dia membuat uang sekitar 300 Juta USD, tepatnya 312 Juta USD atau 3,000 milyar T
rupiah. Ternyata baru umur 40 tahun, Mike Tyson sudah menyatakan bangkrut dan masih utang 35 Juta T
US atau 350 Milyar Rupiah. Dia bisa Have, tapi kalau Do-nya atau action-nya atau habitnya masih T
habitnya orang miskin, dan Be-nya, dalam arti mindsetnya/ pola pikirnya: dia tidak menjadi orang kaya T
dulu dan kebiasaannya adalah masih kebiasaan orang miskin, maka dia akan jadi miskin. Orang-orang T
yang kaya dan mencerahkan, dia tahu persis bahwa dia perlu menjadi kaya dulu dalam pikiran dia, di T
dalam sikapnya sehari-hari, dalam tindakannya sehari-hari, baru dia benar-benar memiliki kekayaan T
tadi. Sikap-sikap apa yang membuat kita menjadi kaya dan tindakan-tindakan apa yang membuat kita T
jadi kaya? Kita harus terus belajar. Banyak sekali. Contoh Be untuk menjadi kaya adalah upaya kita terus T
membuat Nilai Tambah tadi, dan kemudian habitnya habit orang kaya, dia selalu melakukan investasi-T
investasi di tempat yang tepat, bukannya konsumsi terus menerus di tempat yang salah. Contoh Do juga T
dengan mempunyai prinsip menunda kesenangan dan akhirnya nanti senang sekali, dan dia melakukan T
aset alokasi dan investasinya digulung terus dan ditambahkan lagi.Dengan DoJspt itu, berapapun incomeJ
Anda sekarang, kalau Anda terus menyisihkan dalam sekian tahun kemudian, Anda akan pasti jadi kaya.

Tapi berapapun incomeJAnda hari ini, ketika Anda konsumsi lebih dari yang Anda dapatkan, dan terus T
menerus melakukannya, pasti akhirnya Anda akan miskin. Sekali lagi, Be: Jadilah, mempunyai sikap dan T
watak, cara Tberpikir orang-orang yang kaya kemudian lakukan tindakan-tindakan dan lakukan juga T
kebiasaan-kebiasaan orang menjadi kaya, baru kita bisa memiliki kekayaan tadi dengan aman dan terus T
berkembang.

Prinsip ke 5:Belajar Bukan Menyalahkan (BEJ - Blame Excusess Justify).

BEJ adalah singkatan dari:“B”Tdari BlameJmenyalahkan Orang Lain; “E” dari Excusesss beralasan; “J” dari

JustifyJMenghakimi/ TMembenarkanOrang-orang Tyang Tmiskin, Tketika Tterjadi Tsesuatu Thal Tdi Tdalam T
hidupnya Tdia, Tdia Tsibuk TBEJ. TBlame: TDia Tmenyalahkan Tlingkungannya, Tdia Tmenyalahkan Tnegara, T
menyalahkan presidennya, bahkan menyalahkan orang tuanya, bahkan pula menyalahkan engkongnya, T
karena Tdilahirkan Tmiskin Tmakanya Tsekarang Tdia Tmerasa Tsebagai Tturunannya Torang Tmiskin, Tatau T
menyalahkan Tpendidikannya, Tmenyalahkan Tumurnya, Tmenyalahkan Tbahwa Tdia Tmerasa Ttidak Tada T
peluang, dia selalu menyalahkan. Lalu dia juga Excuse/ beralasan: Saya masih muda, saya masih belum T
belajar, saya belum pengalaman. Ini yang menyedihkan, orang-orang yang selalu BEJ seringkali yang dia T
katakan Tadalah Tkebenaran, Ttetapi Tsaya Ttegaskan Tsekali Tlagi Tbahwa Tkebenaran Titu TIDAK TADA T
MANFAATNYA! Satu-satunya Manfaatnya untuk dia adalah MENGHENTIKAN DIA UNTUK MENJADI KAYA, T
menghentikan dia untuk Take Action/ Bertindak untuk menjadi lebih baik, menghentikan dia untuk T
belajar menjadi lebih baik. Kemudian Justify/ menghakimi/ membenarkan: Ketika ada orang lain yang T
lebih sukses daripada dia, dia bilang: "O.. terang saja, tidak heran, sudah layak dan sepantasnya". Dia T
selalu justify orang lain yang lebih sukses daripada dia tanpa BELAJAR. Ketika ada orang yang kaya, dia T
selalu omong: "terang saja dia kaya, dia anaknya orang kaya..., sekolah di luar negeri.., bahasa inggris T
lancar.., Tkenal Tanak Tmenteri Tdimodalin TBMW.., Tya Tterang Tsaja Tdia Tsekarang Tsukses Tdalam T
usahanya..".Pertanyaan Tsaya: T"Ada Ttidak Tanaknya Torang Tmiskin Tyang Tsekarang TSUKSES Tdan TKaya? T
Jawabannya selalu: Ada. Tapi ketika ada orang yang terbiasa men-Justify/ Membenarkan orang lain lebih T
hebat daripada dia, Maka dia akan ngomong bagaimana? "Oh terang saja, dia anaknya orang miskin T
toh.. saya tau kenapa dia bisa kaya. Ya karena dia daya juangnya kuat. Dan Ya terang saja, anaknya orang T
miskin daya juangnya harus kuat. "Ketika kita tanya: "lah kamu kenapa?" Dia jawab: "lah saya anaknya T
orang menengah sih.., makanya daya juang saya menengah.."Lihat cara berpikirnya. Ketika orang tidak T
berhasil, dia akan selalu Tell Story, dia akan menceritakan Blame, Excuse, atau Justify. T

Nah Prinsip Milyarder yang diceritakan disini adalah SELALU BELAJAR, bukan menyalahkan. Ketika dia T
belum berhasil, dia selalu tanya: apa yang harus saya pelajari dari kejadian ini yang akan membuatsaya T
jadi lebih baik, lebih hebat, lebih dahsyat, lebih kuat, lebih kaya, lebih langsing, lebih harmonis, lebih T
tahan Tlama, Tlebih Tdari Tapapun.. Tsehingga Tkita Tmaju Tselangkah Tlebih Tbaik Tdibanding Torang Tyang T
menyalahkan. Pertanyaan saya: Sudah BELAJAR apa Anda hari ini? Belajar apa yang akan membuat T
Anda jadi lebih baik? Selalu tanya hal ini tiap hari, sehingga apapun yang terjadi dalam hidup ini, kita beri T
arti yang akan membuat kita menjadi lebih baik.

Prinsip ke 6: "Alam Semesta Itu Berlimpah, Tidak AdaY Kekurangan, Kecuali Di Dalam PikiranKita Sendiri

"Apa maksudnya? seperti di kitab suci, baik agama Kristen maupun Islam, disana disebutkan ketika Nabi T
Abraham dan Nabi Ibrahim mau mengorbankan salah satu anaknya dan diganti domba oleh Tuhan pada T
waktu itu, disebutkan bahwa "mulai hari ini engkau dan anak cucumu akan hidup berkelimpahan". That J
is JTrue!JItu adalah Kebenaran. Alam semesta begitu berlimpahnya, begitu luar biasanya. Laut begitu T
banyak ikannya, hutan-hutan, matahari berlimpah, tidak ada kekurangan kecuali dalam pikiran kita T
sendiri. Banyak sekali orang yang merasa kekurangan energi, minyak habis. Coba lihat disekitar kita, T
sekarang teknologi dengan pikiran kita bisa menemukan teknologi tenaga surya, yang makin hari makin T
murah, dan kemudian juga teknologi bahan bakar dengan menggunakan air (H2+O), dan kemudian yang T
terjadi adalah sisa pembuangannya adalah H2O, pembuangannya adalah air. T

Begitu berlimpahnya tenaga yang ada disekitar kita, dan alam semesta yang begitu berkelimpahan, T
sekali lagiTyang membatasi hanya pikiran kita sendiri. Dikatakan oleh rekan saya yang sangat sangat T
kaya, Robert Kiyosaki, dia ngomong begini, bahwa kekayaan di alam semesta ini seperti samudra yang T
begitu luasnya, yang tidak akan habis-habisnya kalau kita ambil karena masih akan ada hujan, masih ada T
air sungai, masih ada air tanah yang akhirnya kembali ke kekayaan tadi. Dan dikatakan oleh Robert T
Kiyosaki bahwa tolong dipastikan ketika kita ngambil air dari samudra tadi atau mengambil kekayaan T
tadi, Please deh.. setidaknya Anda bawa ember, Ember itulah pikiran Anda. Jangan mengambil dengan T
sendok teh, karena kalau Anda ambil dengan sendok teh, nanti cucu anda akan omong: loh kok Anda T
dari jaman dulu tidak kaya-kaya, karena Anda bawanya pake sendok teh sih..Nah, sendok teh ini adalah T
pikiran kita, kalau pikiran kita sekecil sendok teh maka kekayaan kita adalah sesendok teh. Jadi terserah T
kita ambil dari samudra pakai apa, pakai sendok teh, dia akan tetap ada banyak, pakai ember dia juga T
tetap ada banyak, selama kita membuat nilai tambah. Pake Container, pake Pompa, demikian banyak T
bahkan ratusan lalu kita sedot, tetap saja kekayaan itu ada selama kita membuat nilai tambah. Seperti T
cerita Ttadi Tdiawal, Tinspirasi Tdari Tnabi Abraham, Tyang Tbagaimana Tdia mengubah T2 Tkambing Tjadi T10 T
kambing, karena dia buat nilai tambah. Gandum 1 genggam menjadi berpuluh-puluh kilogram, kilogram T
menjadi berpuluh-puluh ton bibitnya, karena dia membuat nilai tambah. Jadi Selama Anda membuat T
nilai Ttambah Tsedemikian Tbanyak Tdan Tmengambil Tkekayaan Tdi Talam Tsemesta Tini, TAnda Takan Ttetap T
berkelimpahan.