Senin, 20 April 2009

Prinsip 2: Faktor Kali

Yang dimaksud faktor kali adalah sesuatu hal yang sekali kita sentuh akan berefek multiplier. T

Entah itu yayasan, entah itu orang, entah itu perusahaan, entah itu negara, entah itu teknologi, entah T
itu mass media yang sekali kita sentuh, akan membuat nilai tambah kita mendadak membuat efek T
Multiplier kepada banyak orang sekaligus seketika.T

Contoh orang yang kaya, Ia mempunyai nilai tambah dan Ia menggunakan faktor kali. Orang biasa T
mempunyai nilai tambah, tapi ia lupa faktor kali. Contohnya ada orang yang mempunyai bengkel, Ia T
membuat bengkelnya sedemikian bagusnya: servisnya bagus, cepat, bersih, dan murah. Itu adalah nilai T
tambah yang luar biasa, akibatnya bengkelnya ramai. Tapi ia lupa faktor kali, ketika begitu banyak T
pelanggan datang, ia tidak bisa tangani dengan baik karena ia mempunyai kapasitas tertentu.T

Bisakah ia kaya? Ya, La bisa kaya. Kaya sekali? Tidak.T

Orang-orang yang kaya sekali menggunakan nilai tambah dan faktor kali. Misalnya bengkel tadi, ia T
menggunakan karyawan tambahan,Tia memperluas bengkelnya, ia menggunakan teknologi sehingga ia T
bisa melayani dengan sangat-.sangat lebih cepat dan lebih baik lagi, kemudian ia juga membuka cabang, T
kemudian ia menjual franchise, itu adalah faktor kali.T

Dan faktor kali berikutnya ketika franchise-nya jaya dan omzetnya begitu besarnya, kemudian ia Go T
Public, sehingga banyak orang mendapatkan keuntungan / nilai tambah dan saham perusahaannya. T
Itulah faktor kali akibatnya ia menjadi sangat kaya, lebih kaya dibandingkan dengan satu orang yangT
mempunyai bengkel satu.T

Namun harus hati-hati, orang yang celaka di dalam hidup, mereka tidak mempunyai nilai tambah dan T
mereka tidak mempunyai faktor kali. misalnya mereka bekerja sehari-hari dan terus bekerja dengan T
biasa saja, yang fungsi mereka bisa digantikan dengan orang lain, otomatis Ia tidak mempunyai nilai T
tambah, karena bisa digantikan oleh orang lain. Kalau ia tidak bisa digantikan oleh orang lain dalam T
pekerjaannya, otomatis sebetulnya ia sudah mempunyai nilai tambah yang lebih dibanding orang lain. T
Ketika ia bisa digantikan dengan mudah oleh siapapun dalam pekerjaannya, misalnya seperti orang T
bukakan pintu dan dia hanya bukakan pintu saja, pekerjaan ini bisa digantikan oleh siapapun yang masih T
hidup dan normal. Jadi ia tidak mempunyai nilai tambah, dan kemudian ia tidak punya faktor kali, karena T
ia hanya melayani satu orang, atau satu perusahaan saja, akibatnya ia hidupnya akan biasa-biasa saja.T

Lalu, orang yang pembawa bencana adalah orang yang lupa nilai tambah dan ia sibuk mengkalikan. T
Seperti orang yang membeli satu perusahaan dan kemudian ia merekayasa keuangan perusahaan itu, T
kemudian sahamnya digoreng naik dan dijual kepada banyak orang, seolah-olah orang lain mempunyai T
nilai tambah dan mendapatkan nilai tambah dan perusahaan tadi. Tetapi ternyata dalam beberapa saat T
perusahaannya jadi hancur, bahkan jadi kosong/ nol karena ia jual lagi sahamnya dan Ia dapat uang yang T


Tiket Seminar 3 Hari Financial Revolution senilai Rp. 4.933.500,-secara GRATIS

banyak. Betul ia bisa kaya dengan cara seperti itu, tapi orang ini adalah pembawa bencana, dan ia bukan T
Milyarder yang mencerahkan.T

Sekali lagi saya tekankan di sini, Orang—orang yang sangat kaya mempunyai Nilai Tambah, dan ia T
Kalikan sedemikian sehingga orang banyak bisa merasakan Nilai Tambah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar