Senin, 20 April 2009

Prinsip ke 9: Selalu Open Mind atau Terbuka

Enjoy!!" Selalu open mind atau selalu terbuka, bukannya menjadi "Mr. Ya Tapi..", "Mrs. Ya Tapi.." atau T
"Miss Ya Tapi...". "Ketika di awal -awal karier saya dan sampai akhir ini pun saya masih punya hobi yaitu T
mentraktir orang-orang yang jauh lebih sukses dari saya. Dan ketika saya mentraktir mereka, saya selalu T
tanya satu pertanyaan ini "Kapan Bapak mulai dari miskin menjadi kaya atau dari kaya menjadi sangat T
kaya? TKapan Tsituasi Tatau Twaktunya TBapak/ TIbu Tberubah Tdari Tyang Tbiasa2 Tmenjadi TkayaTsekali? T
Percepatannyapada waktu itu berada dimana?"TDan sering kali mereka memberikan ide2 yang begitu T
luar biasanya: "Oh ya, pada waktu itu, saya membebaskan tanah dan akhirnya secara dahsyat saya T
menjadi sangat kaya". Nah kembali lagi pada saat saya menceritakan ide2 ini yang sudah saya praktekan T
ini, Tdan Tpada Twaktu Torang Tlain Tmendengar Tsering Tkali Torang Ttadi Tngomong T"Ya Tapi.. TYa Tapi.." T
Contohnya: Ketika Robert Kiyosaki datang ke Indonesia dan dia menceritakan "Bagaimana kita bisa T
membeli properti hanya dengan uang muka atau tanpa uang muka, cicilannya dibayar oleh penyewanya T
masih surplus setiap bulannya. Banyak orang ngomong: "Ya tapi itu kan hanya bisa di Amerika, kalo di T
Indonesia kan tidak bisa", "Ya tapi kan di Indonesia bunganya 16% kalo kita utang, kalo disewakan hanya T
5% mana bisa..?". Jadi dia tidak terbuka pikirannya..Diawal -Tawal saya pertama kali baca buku Robert T
Kiyosaki, "saya juga berpikir mana bisa, ya itu kan di Amerika, di Indonesia kan lain", dulu saya juga T
berpikir seperti itu. Ketika saya belajar Bagaimana menjadi Jutawan atau Jutawan dalam U$ tadi yang T
bisa dicerahkan dan mencerahkan. Kemudian saya berpikir "Kenapa Tidak?" Bisa jadi. Dalam kondisi T
tertentu akhirnya rahasia ini terbongkar, akhirnya saya tahu ternyata kita bisa membeli properti hanya T
dengan uang muka cicilan nya dibayar oleh penyewanya dan masih surplus setiap bulannya.Dan sampai T
akhirnya saya membuat software dan membuktikan ternyata bisa, komposisinya adalah tergantung dari T
berapa Tbesar Tuang Tmukanya, Tberapa Tlama Tcicilannya, Tdan Tkemudian Tberapa Tbanyak Tpenerimaan T
kita.(Silahkan Coba KPR Comparison Dashboard kirim email ke: tonyherlambang@gmail.com). Kalo kita T
jago membuat nilai tambah, sedemikian sehingga penerimaan kita meningkat, mendadak surplusnya T
lebih besar dan akibatnya cicilannya jadi kecil. Demikian juga dengan utang jika tahunnya lebih panjang T
makanya cicilannya lebih kecil, kalo uang mukanya lebih besar berarti cicilannya lebih kecil. Dengan T
teknologi ini bahkan akhirnyaTketemu dan dipraktekkan oleh murid murid saya juga dan saya juga T
praktekan, ternyata kita bisa beli property bahkan tanpa uang muka 120% finance by BankJdan kita T
sewakan dan masih surplus setiap bulannya. Contohnya : Kita beli kos-kosan, betul nilai marketJdisitu T
misalnya 5 Milyar. Dan ternyata yang jual adalah kepepet sekali, bener-benar kepepet makanya dia jual. T
Okelah dia jual, dia mau pindah toko, baru sengketa dan kita berikan dia nilai tambah dia: "JUAL CEPAT T
Cari orang yang mau beli 5 Milyar", tapikita ngomong "betul kita jual 5 Milyar", tapi saya bayar ke kamu T
hanya 4 Milyar. "tapi saya akan utang bank 5 Milyar boleh gak?". Dan dijawab: "Oh boleh" Setelah T
dievaluasi Bank ternyata betul Bank nya bilang itu adalah 5 Milyar. Oke kemudian mendapat kita finance T
20%, difinance oleh Bank berarti sekitar 4 Milyar. Nah tergantung kalo bunganya berapa. Kemudian T
misalnya kita angsurannya 70 juta karena diangsur bunganya sekian belas persen dan angsurannya T
selama 15 tahun makanya cicilannya plus bunga adalah 73 juta. Ternyata bangunan yang 5 Milyar tadi T


itu ada sekian puluh kamar yang dikos-koskan, dan kosnya dalam kondisi penuh. Misalkan Kos tadi T
menghasilkan 60juta. T

Loh kan pak masih tekor "yes bisa jadi". Tetapi Ketika kita jago untuk membuat nilai tambahuntuk kos -T
kosan tersebut, kita bisa dapat. Contohnya: Kita buat kita pasangin Internet. Dengan kita buat pasangin T
internet, semua kamar wajib internet karena penuh, setiap kamar penuh internet. Kalo Anda tidak T
tertarik boleh juga ganti, tapi ini nilai tambah yang luar biasa. Hanya Rp. 10.000/hari akibatnya satu T
bulan nambah Rp. 300.000/bulan/kamarnya Mendadak bisa jadi surplus hasilnya. Kemudian kita buat T
salon, kita buatin rumah makan atasnya kita kasih menara BTS yang disewakan oleh perusahan -T
perusahaan telkom yang ada butuh banyaknya di Indonesia, atau dindingnya buat iklan. Segala macam T
kita buat nilai tambah, kamarnya kita tambahin AC walaupun kita modalnya 1 juta tapi sewanya satu T
bulan kita bisa nambah Rp. 200, 300rb/bulannya. Nah sama persis, ini yang terjadi ketika kita fokus dan T
jago seperti ini dengan pikiran kita yang harus selalu terbuka tadi, siapa tau bisa: Mendadak kita akan T
temukan jalannya bisa.Tapi kalo kita bilang "Ya tapi kalo itukan disini". Nah dengan "ya tapi kan begini" T
Mulai BEJlagi, dan kita tidak tidak terbuka dan kita STOP bertindak dan tidak lakukan apa-apa, maka T
hasil kita jadi sedikit juga. Jadi selalu di prinsip ke 9 ini kita harus selalu terbuka terhadap peluang-T
peluang dan ide-ide: Kalo dia bisa caranya gimana yah? Tepatnya Bagaimana? Caranya aplikasikan di sini T
bagimana? Dan sebagai akibat-akibat dari pertanyaan-pertanyaan seperti itu hidup kita akan lebih baik T
dengan berpikir tebuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar